Zhao Kuangyin, sang jenderal perkasa
Tahun 951, Guo Wei mendirikan Dinasti Zhou (dalam sejarah dikenal dengan Zhou Akhir, 后周) dan memproklamirkan dirinya sebagai Kaisar Zhou Taizu. Namun ia hanya tiga tahun menduduki singasananya. Tahun 954, setelah kematiannya, putra angkatnya, Guo Rong (Chai Rong) menggantikannya sebagai kaisar dengan gelar Kaisar Zhou Shizong. Dibawah Kaisar Shizong, karier Zhao semakin menanjak, ia meraih banyak prestasi dan menjadi jenderal yang paling berkuasa di Dinasti Zhou. Di medan perang ia tampil sebagai jenderal yang disegani kawan maupun lawan.Dalam suatu pertempuran melawan Huang Fuhui dari Dinasti Tang Selatan, ia mengalami kekalahan. Kemudian ia mendengar ada seorang ahli strategi berbakat bernama Zhao Pu. Ia pun menemui Zhao Pu untuk meminta nasihat dan berhasil memenangkan simpatinya. Dengan strategi Zhao Pu, ia melancarkan serangan kejutan ke perkemahan Huang pada tengah malam lewat jalan pintas di perbukitan. Pasukan Huang yang tidak menduga serangan dadakan itu langsung kocar-kacir. Kemenangan atas Huang Fuhui ini meningkatkan citranya di mata publik dan Kaisar Shizong. Atas jasanya, ia dipromosikan menjadi gubernur militer, jabatan yang menjadi batu loncatan menuju kariernya ke jenjang yang lebih tinggi kelak.
Akhir hayat
Pada tahun 976, Kaisar Taizu sedang dalam perjalanan ke utara untuk ekspedisi penaklukan suku Qidan. Malam harinya ia minum-minum bersama adiknya, Zhao Guangyi, di kemahnya, namun keesokan paginya ia ditemukan sudah tidak bernafas lagi. Walaupun Taizu memiliki empat putra yang masih hidup, namun Zhao Guangyi lah menggantikannya naik tahta sebagai Kaisar Song Taizong (宋太宗). Keputusan ini diambil dengan pertimbangan saat itu putra-putra Taizu masih kecil dan pengalaman-pengalaman terdahulu membuktikan bahwa kaisar bocah rentan dikudeta atau dimanfaatkan orang-orang ambisius sebagai boneka, selain itu Dinasti Song saat itu baru berdiri sehingga masih belum sepenuhnya stabil. Ada sebuah legenda yang mengatakan bahwa Zhao Guangyi lah yang membunuh kakaknya dan membujuk ibunya untuk memilihnya sebagai kaisar berikutnya.Warisan
Kaisar Taizu adalah seorang ahli ilmu bela diri, ia menciptakan jurusnya sendiri yang merupakan pengembangan dari kungfu Shaolin, yaitu Chang Quan (长拳, secara harafiah berarti Tinju Panjang) yang juga dikenal dengan nama Taizu Quan (太祖拳). Jurus ini menitikberatkan pada gerakan yang lincah, cepat, dan kuat. Jurus ini menjadi dasar dari wushu modern aliran Chang Quan. Selain itu, Kaisar Taizu juga dianggap sebagai penemu triple-stick. Di kemudian hari, senjata ini dikembangkan oleh maestro kungfu abad XX, Bruce Lee, menjadi double-stick yang penggunaannya lebih efisien dan mudah dibawa-bawa.sumber : wiki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar